Iman dan Bertindak

[xtrsyz]

Ada seorang wanita yang mempunyai mimpi menjadi penari profesional. Dia
berlatih setiap hari. Pada suatu hari ia menonton kompetisi penari,
tetapi ia tidak menjadi peserta. Selesai acara itu ia berkata pada sang
juri untuk menilai tariannya. Baru lima menit ia menari, sang juri
pergi meninggalkan dia tanpa berkata apapun. Dalam hati wanita itu
berkata, "Sebegitu burukkah tarianku?" Lalu ia pulang kerumahnya dengan
hati kecewa dan melupakan impiannya.

Beberapa tahun kemudian ia bertemu dengan sang juri tersebut.
Ia bertanya mengapa ia pergi begitu saja tanpa berkata apapun. Sang
juri berkata, "Pada malam itu saya sangat lelah, saya pergi ke kamar
mengambil kartu nama saya. Karena saya mau kamu menghubungi saya untuk
membuat janji di hari lain. Setelah saya kembali, kamu sudah tidak ada.
Padahal menurut saya tarianmu hebat sekali. Kamu bisa menjadi penari
profesional." Jawabnya, "Ini tidak adil, kenapa Bapak tidak
mengatakannya saat itu? Saya pikir tarian saya tidak bagus. Kalau anda
mengatakannya, mungkin saya sudah menjadi penari terkenal sekarang."
Jawab Bapak itu, "Anda tidak bisa memaksa saya untuk berkata seperti
itu, bila saya ingin mengatakannya itu harus dari dalam diri saya,
tanpa paksaan. Dan seharusnya Anda berjuang untuk impian Anda, bukan
putus asa karena melihat respon orang lain."


Jika Anda mempunyai mimpi berjuanglah untuk itu. Jangan
menyerah pada keadaan, bertekunlah. Didalam iman kita juga harus
bertindak. Bukan hanya berdiam diri menanti jawaban Tuhan. Walaupun
sepertinya usaha yang kita lakukan banyak mengalami kegagalan, kita
harus berpikir positif dan bersabar. Karena kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda. Dalam tahun yang baru ini ada berapa banyak doa dan
harapan Anda yang belum terjawab? Sebagai manusia tidak ada salahnya
kita mempunyai mimpi dan harapan. Dengan berdoa, beriman, berharap, dan
berusaha, maka Tuhan akan melihat seberapa besar usaha kita. Kita
lakukan bagian kita dan Tuhan akan melakukan bagianNya.

KEHENDAK ALLAH ADALAH
AGAR ANDA HIDUP DENGAN IMAN DAN SERAHKANLAH SEMUA USAHAMU KEPADA-NYA



YAKOBUS 2 : 14 -26
2:14. Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa
ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman
itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah
kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan
kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada
perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu
tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari
perbuatan-perbuatanku."
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi
setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di
atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu
percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat
Allah."
2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang
disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan
yang lain?
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

________________________________________________________


Lebih dari 90% dari kita gagal menerobos tembok kepahitan setelah kita merasa 'ditinggal' oleh TUHAN.
Kebanyakan kita sudah menyerah pergi sebelum kepingan kapal yang
terpecah tersusun kembali - padahal saat itu seharusnya kita "tetap
tinggal di kapal". Tapi tetaplah ingatlah janji Tuhan ini :

Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(IBRANI 13 : 5)

GBU all.